SMAN 10 Fajar Harapan Didorong Jadi Sekolah Garuda Unggulan Nasional

26-07-2025 / KOMISI X
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa bersama tim Kunres Komisi X saat meninjau di SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Aceh, Jumat(25/07/2025). Foto: Munchen/vel

PARLEMENTARIA, Banda Aceh — Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa meninjau langsung kondisi SMAN 10 Fajar Harapan di Banda Aceh bersama tim kunjungan kerja reses Komisi X DPR RI. Ledia menyampaikan dukungannya agar SMAN 10 Fajar Harapan dapat menjadi bagian dari program pendidikan strategis nasional “Sekolah Garuda” yang tengah digagas pemerintah.

 

Program Sekolah Garuda merupakan inisiatif pemerintah untuk membangun sekolah unggulan berasrama yang bertujuan mencetak generasi unggul dan berdaya saing global. Namun, Ledia menyampaikan bahwa membangun sekolah semacam itu dari awal tentu membutuhkan anggaran besar. Oleh karena itu, ia dan rekan-rekannya di Komisi X mengusulkan agar sekolah yang sudah unggul dan siap, seperti SMAN 10 Fajar Harapan, bisa langsung dilibatkan.

 

“Beberapa usul kami, kalau memulai dari nol pasti biayanya sangat tinggi. Maka kemudian kami usulkan agar yang sudah ada, sudah bagus, ditawarkan. Asalkan mereka mau, jadi dikelolanya nanti bersama-sama oleh Kemendiktisaintek dan Kemendikdasmen,” kata Ledia kepada Parlementaria saat meninjau dengan tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X di SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh, Jumat (25/7/2025).

 

SMAN 10 Fajar Harapan sendiri disebut telah memenuhi sejumlah kualifikasi sebagai sekolah unggulan, mulai dari capaian akademik hingga kesiapan sumber daya. Menurut Ledia, banyak alumni sekolah ini yang telah diterima di berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

 

Namun demikian, ada beberapa aspek yang menurutnya masih bisa ditingkatkan, antara lain pemadatan kurikulum, kesiapan riset, dan pembekalan untuk studi lanjut di luar negeri. Ledia menekankan pentingnya “pembelajaran mendalam” seperti yang diserukan oleh Menteri Dikdasmen.

 

“Cuma persoalannya adalah ketika pembelajaran mendalam, bobotnya sangat banyak. Maka, harus dipilihkan mana yang akan betul-betul mendalam dan dipahami oleh anak-anak. Mana yang kemudian mereka belajar sendiri,” jelasnya.

 

Dari sisi fasilitas, Ledia menilai sarana dan prasarana SMAN 10 Fajar Harapan sudah relatif baik. Namun ia menyoroti perlunya peningkatan pada aspek praktikum dan penguatan kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler. Menurutnya, pengembangan sekolah unggulan tak hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan keterampilan sosial.

 

“Kita berharap anak-anak bukan cuma sekadar punya kemampuan akademis, tapi mereka di sekolah unggulannya juga terlatih interaksi sosialnya. Kemampuan mereka untuk memecahkan masalah, mereka juga bisa berinteraksi dengan masyarakat di sekitar,” tutupnya. (mun/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...
Dinilai Berbahaya bagi Anak-Anak, Komisi X Dukung Larangan Gim Roblox
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyatakan dukungannya terhadap wacana pelarangan permainan digital, seperti...
Penyelesaian Polemik Pemutaran Lagu di Ruang Publik Jangan Hanya Melalui Pendekatan Hukum
10-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, menyoroti polemik pemutaran lagu di ruang publik. Menurutnya, asas...
Perlindungan Anak di Dunia Digital Harus Sejalan dengan Literasi dan Kreativitas
08-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menanggapi wacana pemerintah memblokir gim daring Roblox karena dinilai dapat memberikan dampak negatif pada anak, Ketua Komisi...